BEKASI – Kota Bekasi membutuhkan ruang terpadu yang menjadi etalase budaya, pusat kuliner, dan wadah UMKM lokal. Gedung Sentra Kerajinan & Makanan Khas akan menjadi simbol kebanggaan warga, sekaligus penggerak ekonomi kreatif Kota Patriot.
Data menunjukkan:
• Kota Bekasi memiliki ±203.000 UMKM, dengan 12.186 di sektor kuliner.
• Galeri Dekranasda yang diresmikan pada 2022 sudah mempromosikan batik, ecoprint, dan kuliner, namun skalanya masih terbatas.
• DPRD dan Pemkot telah merencanakan sentra oleh-oleh di lokasi strategis Jl. KH. Noer Ali, dekat akses tol Bekasi Barat, namun realisasi gedung permanen belum terealisasi.
Wildan juga menegaskan terkait Gedung Sentra Kerajinan & Makanan Khas akan menjadi simbol kebanggaan warga, sekaligus penggerak ekonomi kreatif Kota Patriot.
“Gedung ini bukan sekadar tempat jualan, tetapi ruang berkumpul, belajar, dan memasarkan karya serta cita rasa asli Bekasi. Dari Bir Pletok, Bandeng Rorod, Dodol Betawi, hingga batik lokal—semua bisa hadir di satu atap. Inilah saatnya Bekasi punya pusat kebanggaan yang mudah diakses warga dan wisatawan.” ujarnya.
Rekomendasi strategis:
1. Lokasi strategis & mudah diakses: dekat pusat kota dan transportasi utama.
2. Konsep multifungsi: galeri kerajinan, kios kuliner, area edukasi, dan event.
3. Pendampingan UMKM: pelatihan, branding, hingga pemasaran digital.
4. Storytelling budaya: setiap produk diberi narasi asal-usul & makna.
5. Promosi masif: offline dan online untuk menjangkau wisatawan.
Wildan berharap sinergi antara Pemkot, DPRD, Dekranasda, komunitas seni, dan pelaku UMKM dapat mempercepat realisasi gedung ini. “Jika kita bersatu, sentra ini akan menjadi ikon baru Bekasi,untuk mendongkrak ekonomi, melestarikan budaya, dan membanggakan warga.” Imbuhnya. (RED)